Sampang (Antara Jatim) - Aparat kepolisian Polres Sampang, Jawa Timur mengajak kalangan insan pers "memerangi" berita bohong seperti yang kini banyak beredar luas di sejumlah media sosial.

"Media harus bisa menjadi penyampai informasi yang valid, mendidikan dan mencerahkan masyarakat," kata Kapolres Sampang AKBP Tofik Sukendar saat diskusi terbatas dengan kalangan jurnalis dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sampang, Rabu.

Kapolres menjelaskan, kemitraan antara polisi dengan institusi polisi harus dibangun dengan baik, karena keduanya saling mendukung.

Polisi perlu menggandeng media  guna menjaga kekompakan dan kebersamaan dalam mewujudkan Kamtibmas di Kabupaten Sampang.

Sebab, dukungan media dalam ikut mengkampanyekan terciptanya suasana keamanan yang kondusif sangat berarti.
 
Dalam diskusi terbatas yang digelar di Mapolres Sampang dengan para insan pers itu, tidak hanya melibatkan organisasi profesi wartawan PWI, akan tetapi juga melibatkan paguyuban jurnalis lokal yang tergabung dalam Aliansi Jurnalis Sampang.

"Sebenarnya keinginan untuk cangkrukan ini sudah jauh hari sebelumnya dipikirkan sehingga baru hari ini kita bisa berkumpul, karena kita memahami dilapangan sama-sama banyak kesibukan," kata Kapolres Sampang AKBP Tofik Sukendar.
 
Tofik menuturkan, pihaknya akan selalu terbuka terhadap kinerja media untuk bersinergi dalam rangka memberikan rasa aman dan kondusif di Sampang.
 
Sesuai perintah Kapolri, sambung kapolres,  untuk disampaikan kepada jurnalis, polisi memang harus bersinergi dengan wartawan dalam mengekspose kejadian, terutama memberikan edukasi kepada masyarakat dan meminimalisr berita bohong.